Meningkatkan Motivasi Best Practice Belajar Peserta Didik pada materi Teks Eksposisi Melalui Media TYPACK dan Model PBL DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada materi Teks Eksposisi Melalui Media TYPACK dan Model PBL DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA
Disusun Oleh :
Wahyu Budi Lestari, S. Pd
SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA
2022
HALAMAN PENGESAHAN
Best Practice
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada materi Teks Eksposisi Melalui Media TYPACK dan Model PBL DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA
Disusun guna memenuhi tugas diklat pengembangan keprofesian berkelanjutan (PKB) melalui peningkatan kompetensi pembelajaran (PKP) berbasis zonasi MGMP Bahasa Indonesia SMA kabupaten Banjarnegara
Nama : Wahyu Budi Lestari, S. Pd
Instansi : SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara
Banjarnegara, 31 Oktober 2022
Mengetahui,
Kepala Sekolah Penyusun
Yusuf Satriyono, S.Pd Wahyu Budi Lestari, S.Pd
Biodata Penulis
Nama : Wahyu Budi Lestari, S. Pd
Tempat/Tanggal Lahir : Banjarnegara, 02 Februari 1987
Alamat : Gumiwang RT 01 RW 02 Banjarenegara
NUPTK : 4534765666230182
Instansi : SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara
Alamat Instansi : Jln. Pemuda Nomor 61 A Banjarnegara
Alamat email : wbudi600@gmail.com
No. HP : 089655165227
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice guru yang berjudul “problem basic learning” sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi sistem gerak manusia di SMA Muhammadiyah 1 banjarnegara.
Best practice guru ini disusun guna memenuhi tugas diklat program keprofesian berkelanjutan (PKB). Di dalamnya membahas tentang upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan metode problem based learning. Best practice guru ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih strategi mengajar yang akan diberikan kepada siswa.
Selama penyusunan Best practice guru ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada:
- Bapak Yusuf Satriyono, S. Pd, selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara atas motivasinya
- Orang tua, suami dan anak yang telah memberikan do’a dan dukungannya
- Siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara atas pembelajarannya
- Seluruh rekan-rekan guru dan staf TU SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara
Penulis berharap semoga hasil dari Best practice guru ini, dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung proses pembelajaran aktif. Penulis menyadari bahwa Best practice guru ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan masukan sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga Best practice guru ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya
Banjarnegara, 31 Oktober 2022
Penyusun
Menyusun cerita praktik baik (Best Practice) Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran
Lokasi |
SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara |
Lingkup Pendidikan |
Sekolah Menengah Atas |
Tujuan yang ingin dicapai |
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik pada materi Teks Eksposisi Melalui Media TYPACK dan Model PBL |
Penulis |
Wahyu Budi Lestari, S.Pd |
Tanggal |
31 Oktober 2022 |
Situasi :
|
Latar Belakang Peralihan PJJ ke PTM membuat motivasi belajar peserta didik menurun, terjadinya rendahnya minat belajar pada saat PJJ mengakibatkan banyak perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada pembelajaran. Oleh karena itu peserta didik merasa bosan pada saat pembelajaran di kelas, siswa terbiasa bermain dan bermalas-malasan di rumah pada saat PJJ. Perubahan yang terjadi diantaranya :
Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kurang tepat dan inovatif yang diimplementasikan oleh guru di kelas. |
Tantangan :
|
Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru kepala sekolah dan pakar \, maka beberapa tantangan yang terjadi adalah :
Tantangan itu yang menyebabkan seseorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta penggunaan model pembelajaran yang tepat sasaran. |
Aksi :
|
Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya yaitu : 1. Berkaitan dengan media pembelajaran |
|
Guru bisa menggunakan media konkret yang ada disekitar sekolah sehingga peserta didik bisa lebih mengenal media yang ada, selain itu penggunaan media pembelajaran bisa dikombinasikan dengan penggunaan TPACK sehingga siswa peserta didik lebih mudah memahami materi ajar yang disampaikan. Kali ini menggunakan media pembelajaran melalui video pembelajaran teks eksposisi.
Guru juga diyakini sudah hapal dengan sintak dari model pembelajaran yang akan dipilihnya dari mulai tahap awal sampai ke tahap akhir yang dituangkan dalam kegiatan pembuka, inti dan penutup. Dalam pembelajaran guru menggunakan model problem based learning yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam berkomunikasi, berkolaborasi dan berpikir kritis sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan da penuh tantangan bagi peserta didik dan pembelajaran mengarah pada student centre.
Langkah-langkah :
Fase I Orientasi peserta didik pada masalah
Fase 2. Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar.
Fase 3 Membimbing penyelidikan individu maupun kelompok.
Fase 4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.
Fase 5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.
Seorang guru juga dituntut untuk menilai secara keseluruhan dari ranah afektif konigtif dan psikomotorik.tentunya dalam intrumen yang lengkap mulai dari kisi – kisi, indikator ketercapaian setiap ranah dan rubrik penilaian keterampilan untuk melengkapi penilaian akhir pembelajaran.
|
Refleksi Hasil dan Dampak
|
Dampak dari penerapan media berbasis TPACK yang diimpelemntasikan yaitu kontekstual serta dipadukan dengan model pembelajaran Problem Based Learning membantu peserta didik lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok serta perkelompok berdiskusi dan mencari pemecahan masalah. Dengan menggunakan model Problem Based Learning, peserta didik lebih termotivasi daripada menggunakan model pembelajaran konvensional terlihat dari indikator keaktifan peserta didik naik dari sebelum menggunakan model Problem Based Learning. |
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
-
- SIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan tentang “Problem based learning” sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa pada materi sistem gerak manusia di SMA Muhammadiyah 1 banjarnegara dapat ditarik simpulan sebagai berikut:
- Melalui strategi mengajar dengan metode problem based learning, siswa lebih aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari siswa lain.
- Melalui presentasi mind mapping, keberanian siswa berkomunikasi di depan kelas lebih baik.
- Hasil problem based learning yang beragam, membantu siswa untuk tertarik belajar, sehingga konsentrasi siswa untuk belajar bisa dipertahankan.
- Melalui tahapan tanya jawab antar siswa, kemampuan analisis dan kreasi siswa terbentuk dengan baik
-
- REKOMENDASI
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penerapan strategi mengajar dengan metode problem basic learning, ternyata mampu memberikan kontribusi yang baik, untuk melatih kemampuan analisis, kreasi dan evaluasi siswa dan pada akhirnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa meningkat. Oleh karena itu strategi mengajar dengan metode problem basic learning sebaiknya dapat digunakan oleh guru lain, terutama mata pelajaran yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran supaya lebih menyenangkan, efektif dan efisien. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, berdasarkan temuan yang diperoleh, untuk proses perbaikan pembelajaran pada waktu yang akan datang adalah sebagai berikut:
1. Pemenuhan akses belajar melalui fasilitas sumber belajar yang lengkap dan terjangkau hendaknya terpenuhi bagi kepentingan siswa, agar ragam kecerdasan dan potensi siswa terangsang lebih baik.
2. Proses pembelajaran yang diberikan kepada siswa hendaknya di sajikan melalui pembelajaran yang menarik, efektif, efisien dan bermakna supaya potensi berpikir siswa terangsang dengan optimal.
DAFTAR PUSTAKA
Lewy, Zulkardi, Aisyah, Nyimas. 2009. Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Deret dan Bilangan.Palembang: Jurnal Pendidikan Matematika
Said, Alamsyah dan Budimanjaya, Andi.2015.95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences.Jakarta: Prenadamedia Group. Sani, Ridwan Abdullah.2015. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bu
0 Komentar
Tambahkan Komentar