BEST PRACTICE MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA

BEST PRACTICE

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA

 

 

 

 

 

 

Disusun oleh :

AGIT SETYAWAN, SE

 

 

 

 

MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

PIMPINAN DAERAH MUHAMMADIYAH BANJARNEGARA

SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA

2022

 

 

 

 

 

 

 

 

HALAMAN PENGESAHAN

 

Best Practice

 

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK

DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN

PROBLEM BASED LEARNING DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA

 

 

 

Disusun guna memenuhi tugas Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG)

 

Nama                                    : Agit Setyawan, SE

 

Instansi                                 : SMP Muhammadiyah 1 Banjarnegara

 

 

 

 

 

Banjarnegara, 22 Desember 2022

 

 

 

 

 

 

Mengetahui,

 

Kepala Sekolah                                                                Penyusun

 

 

 

Yusuf Satriyono, S.Pd                                                 Agit Setyawan, SE

 

 

 

Biodata Penulis

 

 

Nama                                       : Agit Setyawan, SE Tempat/Tanggal Lahir                                                : Banjarnegara, 23  Februari 1981

Alamat                                    : Purwareja RT 01 RW 07 Purwareja Klampok Banjarenegara

 

NUPTK                                   : 6555759660110042

 

Instansi                                    : SMP Muhammadiyah  Banjarnegara

 

Alamat Instansi                       : Jln. KH. Ahmad Dahlan No 6  Banjarnegara

 

Alamat email                           : baihaki.arkan@gmail.com

 

No. HP                                    : 085328757599

 

 

 

KATA PENGANTAR

 

 

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan best practice guru yang berjudul MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DI SMA MUHAMMADIYAH 1 BANJARNEGARA.

Best practice guru ini disusun guna memenuhi tugas Pendidikan Profesi Guru Dalam Jabatan (PPG). Di dalamnya membahas tentang upaya guru dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa dengan metode problem based learning. Best practice guru ini, dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam memilih strategi mengajar yang akan diberikan kepada siswa.

Selama penyusunan Best practice guru ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan ungkapan terima kasih kepada:

  1. Bapak Yusuf Satriyono, S. Pd, selaku kepala sekolah SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara atas motivasinya
  2. Orang tua, istri dan anak yang telah memberikan do’a dan dukungannya
  3. Siswa dan siswi SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara atas pembelajarannya
  4. Seluruh rekan-rekan guru dan staf TU SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara

Penulis berharap semoga hasil dari Best practice guru ini, dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mendukung proses pembelajaran aktif. Penulis menyadari bahwa Best practice guru ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan masukan sangat penulis harapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Semoga Best practice guru ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.

 

 

Penyusun

 
 

 

Menyusun praktik baik (Best Practice) Dengan Menggunakan Model Problem Based Learning Terkait Pengalaman Mengatasi Permasalahan Peserta Didik Dalam Pembelajaran

 

Lokasi

SMA Muhammadiyah 1 Banjarnegara

Lingkup Pendidikan

Sekolah Menengah Atas

Tujuan yang ingin dicapai

Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik

Penulis

Agit Setyawan

Tanggal

17 Januari 2023

Situasi :

Kondisi yang menjadi latar belakang               masalah, mengajar praktik ini penting untuk dibagikan, apa yang menjadi peran dan tanggung jawab anda dalam praktik ini

Peralihan PJJ ke PTM membuat motivasi belajar peserta didik menurun, terjadinya loss literasi pada saat PJJ mengakibatkan banyak perubahan sikap pada peserta didik yang berdampak pada pembelajaran. Oleh karena itu peserta didik merasa bosan pada saat pembelajaran di kelas karena terbiasa bermaindi rumah pada saat PJJ. Perubahan yang terjadi seperti :

  1. Merasa bosan dalam pembelajaran
  2. Sering mengobrol pada saat pembelajaran
  3. Malu untuk mengungkapkan pendapat
  4. Malas mengerjakan tugas yang diberikan guru
  5. Ingin pembelajaran cepat selesai dan segera pulang Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kurang tepat dan inovatif yang diimplementasikan oleh guru di kelas.

Tantangan :

Apa saja yang menjadi tantangan untuk mencapai tujuan tersebut? Siapa saja yang terlibat

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, wawancara guru kepala sekolah dan pakar, maka beberapa tantangan yang terjadi adalah :

  1. Orang tua jarang ada di rumah karena sibuk bekerja
  2. Tidak adanya motivasi yang diberikan orang tua kepada peserta didik
  3. Peserta didik merasa sekolah tidak terlalu penting
  4. Hilangnya percaya diri yang timbul dari diri peserta didik Tantangan dari sisi peserta didik berdampak sekali pada proses  pembelajaran di sekolah, adapun tantangan yang ada disekolah yaitu :
  1. Faktor guru dalam pemilihan media pembelajaran
  2. Kurangnya pemanfaatan TPACK dalam pembelajaran dikelas
  3. Model pembelajaran kurang tepat dengan kebutuhan peserta didik

Tantangan itu yang menyebabkan seseorang guru harus melewatinya dengan berbagai cara seperti memanfaatkan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar peserta didik serta penggunaan model pembelajaran yang tepat

sasaran.

Aksi :

Langkah apa yang dilakukan                                   untuk menghadapi tantangan tersebut/strategi apa yang

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, diantaranya yaitu :

1. Berkaitan dengan media pembelajaran

 

 

digunakan

/bagaimana prosesnya, siapa saja yang terlibat/ apa saja sumber daya atau materi yang diperlukan

 

untuk            melaksanakan strategi ini .

Guru bisa menggunakan media konkret yang ada disekitar sekolah sehingga peserta didik bisa lebih mengenal media yang ada, selain itu penggunaan media pembelajaran bisa dikombinasikan dengan penggunaan TPACK sehingga siswa peserta didik lebih mudah memahami materi ajar yang disampaikan. Kali ini menggunakan media pembelajaran melalui video pembelajaran.

2. Berkaitan dengan model pembelajaran

 

Guru terbiasa menggunakan sintak dari model pembelajaran yang akan dipilihnya dari mulai tahap awal sampai ke tahap akhir yang dituangkan dalam kegiatan pembuka, inti dan penutup. Dalam pembelajaran guru menggunakan model problem based learning yang dapat meningkatkan keaktifan peserta didik dalam berkomunikasi, berkolaborasi dan berpikir kritis sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan dan penuh tantangan bagi peserta didik dan pembelajaran mengarah pada student centre.

3. Berkaitan dengan penilaian

Seorang guru juga dituntut untuk menilai secara keseluruhan dari ranah afektif kognitif dan psikomotorik. tentunya dalam intrumen yang lengkap mulai dari kisi – kisi, indikator ketercapian seriap ranah dan rubrik penilaian keterampilan untuk melengkapi penilaian akhir pembelajaran.

Refleksi Hasil dan

Dampak    dari    penerapan     media    berbasis     TPACK  yang

Dampak

diimplementasikan yaitu kontekstual serta dipadukan dengan

Bagaimana dampak dari

model pembelajaran Problem Based Learning membantu

aksi dari langkah – langkah

peserta didik lebih bersemangat dan tidak cepat bosan dalam

yang dilakukan apakah

pembelajaran, karena pada saat pembelajaran peserta didik

hasilnya efektif ? Atau

dibagi    menjadi    beberapa     kelompok    serta     perkelompok

tidak efektif ?

berdiskusi dan mencari pemecahan masalah.

Mengapa      ?

Dengan    menggunakan     model    Problem    Based    Learning,

Bagaimana respon orang

peserta didik lebih termotivasi daripada menggunakan model

lain terkait dengan

pembelajaran konvensional terlihat dari indikator keaktifan

stretegi yang

peserta didik naik dari sebelum menggunakan model Problem

dilakukan,Apa yang

Based Learning.

menjadi faktor

 

keberhasilan atau ketidak

 

berhasilan dari strategi

 

yang dilakukan ?

 

Apa pembelajarandari

 

keseluruhan proses

 

Tersebut

 

 

 

 

 

 

 

 

 

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

 

 

    1. SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan tentang “Problem based learning” sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa di SMA Muhammadiyah 1 banjarnegara dapat ditarik simpulan sebagai berikut:

      1. Melalui strategi mengajar dengan metode problem based learning, siswa lebih aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari siswa lain.
      2. Melalui presentasi mind mapping, keberanian siswa berkomunikasi di depan kelas lebih baik.
      3. Hasil problem based learning yang beragam, membantu siswa untuk tertarik belajar, sehingga konsentrasi siswa untuk belajar bisa dipertahankan.
      4. Melalui tahapan tanya jawab antar siswa, kemampuan analisis dan kreasi siswa terbentuk dengan baik

 

    1. REKOMENDASI

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari penerapan strategi mengajar dengan metode problem based learning, ternyata mampu memberikan kontribusi yang baik, untuk melatih kemampuan analisis, kreasi dan evaluasi siswa dan pada akhirnya kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa meningkat. Oleh karena itu strategi mengajar dengan metode problem based learning sebaiknya dapat digunakan oleh guru lain, terutama mata pelajaran yang membutuhkan kemampuan berpikir tingkat tinggi. Sebagai alternatif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran supaya lebih menyenangkan, efektif dan efisien. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, berdasarkan temuan yang diperoleh, untuk proses perbaikan pembelajaran pada waktu yang akan datang adalah sebagai berikut:

 
      1. Pemenuhan akses belajar melalui fasilitas sumber belajar yang lengkap dan terjangkau hendaknya terpenuhi bagi kepentingan siswa, agar ragam kecerdasan dan potensi siswa terangsang lebih baik.
      2. Proses pembelajaran yang diberikan kepada siswa hendaknya di sajikan melalui pembelajaran yang menarik, efektif, efisien dan bermakna supaya potensi berpikir siswa terangsang dengan optimal.
 

DAFTAR PUSTAKA

 

Lewy, Zulkardi, Aisyah, Nyimas. 2009. Pengembangan Soal untuk Mengukur Kemampuan Berpikir Tingkat Tinggi Pokok Bahasan Deret dan Bilangan.Palembang: Jurnal Pendidikan Matematika

Said, Alamsyah dan Budimanjaya, Andi.2015.95 Strategi Mengajar Multiple Intelligences.Jakarta: Prenadamedia Group. Sani, Ridwan Abdullah.2015. Inovasi Pembelajaran. Jakarta: Bu